COMPETITIVE ENVIRONMENT (Anantatmula,
1997)
Knowledge management dipandang penting, karena implementasinya
memberi manfaat pada bidang operasi dan pelayanan, dapat meningkatkan
kompetensi personal, memelihara ketersediaan pengetahuan dan inovasi serta pengembangan produk. Sebuah contoh betapa
pentingnya peran KM adalah apabila perusahaan menghadapi kasus pengunduran diri
dari karyawan yang memiliki knowledge yang menonjol, sementara pada saat itu
belum ada transfer knowledge bagi penggantinya. Bisa terjadi kepindahan
karyawan itu diikuti dengan kepindahan pelanggan. Manajemen Pengetahuan
(Knowledge Management) merupakan sumber atau penempatan dari sekurang-kurangnya
empat jenis asset pengetahuan (orang, proses, struktur dan stakeholderatau dukungan dari luar
organisasi, dan teknologi) sehingga mereka dapat menciptakan nilai bagi
individu, organisasi, komunitas dan masyarakat. KM mendefiniskan “pengetahuan”
sebagai kemampuan untuk tindakan efektif – “apa yang berperan” dan tidak hanya
“apakah itu” (informasi).
Competitive environment merupakan ruang lingkup sistem
dinamis dimana bisnis itu bersaing. Karena adanya persaingan tersebut maka dari
perusahaan tersebut harus memutar otak untuk dapat bisa bersaing dengan ide-ide
baru ataupun dengan mempertahankan yang sudah ada guna untuk meningkatkan
perusahaan.
Dilihat dari gambar diatas competitive environment
dipengaruhi oleh faktor external ( globalisasi “pasar bebas”) , faktor internal
(Pekerja), faktor teknologi IT , dan adanya prinsip knowledge management. Untuk
faktor eksternal dengan adanya globalisasi atau pasar bebas dengan hal seperti
itu adanya persaingan dari luar yang menjadikan semakin sulit dalam berbisnis.
Untuk faktor internal dilihat dari kualitas tenaga kerja yang ada di
perusahaan. Teknologi informasi yang mungkin penting untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif. Perkembangan teknologi informasi sangat perkembang pesat
sehingga hal tersebut sangat baik digunakan untuk meningkatkan kinerja dan
kualitas dari perusahaan. Dari ketiga faktor berhubungan dengan knowledge
management. Teori dari knowledge management dipercaya sebagai kunci sukses dari
perusahaan.
Berikut ini review
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi competitive environment berdasarkan
jurnal “Penerapan Knowledge Management
dalam Industri Bioteknologi Pertanian” yang dikemukan oleh Dewi Suryani Oktavia
B.
Jurnal ini menjelaskan
bahwa pengenalan knowledge manajemen dalam industri bioteknologi yang berdampak
positif dalam membangun hubungan antara perusahaan dan petani. Tujuan dari
melihat penerapan knowledge manajement dalam industri pengetahuan. Dilihat dari faktor eksternal adanya tuntutan
dari para konsumen dalam memenuhi kebutuhan pangan yang semakin lama semakin
tinggi sehingga para petani haru segera cepat dalam memproduksi hasil
pertanian. Faktor Ekternal lainnya yaitu keberadaan perusaahan-perusahaan yang
membuat atau menciptakan bioteknologi bagi para petani sehingga bisa
memproduksi hasil pertanian yang baik tanpa menggunakan banyak pupuk kimia.
Faktor internal dapat dilihat dari kemauan akan petani dalam memperbaharui cara
bertani mereka, sehingga perusahaan sendiri melakukan transfer pengetahuan
kepada petani dan cara transfer pengetahuan tersebut akan dijadikan budaya
antara perusahaan dengan petani sehingga pertanian di Indonesia semakin lebih
baik. Dilihat dari teknologi informasi penggunaan pupuk kimia sudah dikurangin
dengan adanya teknologi biofarming yang
berasal dari buah pisang. Hal ini juga
yang mampu menghemat penggunaan pupuk kimia pada saat harga pupuk terus
meningkat dan subsidi oleh pemerintah dihapus akan sangat efektif.
Refrensi Jurnal - “Penerapan Knowledge Management dalam Industri
Bioteknologi Pertanian” yang dikemukan oleh Dewi Suryani Oktavia B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar