Sabtu, 06 Oktober 2012

[Review] COMPETITIVE ENVIRONMENT


COMPETITIVE ENVIRONMENT (Anantatmula, 1997)

Knowledge management dipandang penting, karena implementasinya memberi manfaat pada bidang operasi dan pelayanan, dapat meningkatkan kompetensi personal, memelihara ketersediaan  pengetahuan dan inovasi serta pengembangan produk. Sebuah contoh betapa pentingnya peran KM adalah apabila perusahaan menghadapi kasus pengunduran diri dari karyawan yang memiliki knowledge yang menonjol, sementara pada saat itu belum ada transfer knowledge bagi penggantinya. Bisa terjadi kepindahan karyawan itu diikuti dengan kepindahan pelanggan. Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) merupakan sumber atau penempatan dari sekurang-kurangnya empat jenis asset pengetahuan (orang, proses, struktur dan  stakeholderatau dukungan dari luar organisasi, dan teknologi) sehingga mereka dapat menciptakan nilai bagi individu, organisasi, komunitas dan masyarakat. KM mendefiniskan “pengetahuan” sebagai kemampuan untuk tindakan efektif – “apa yang berperan” dan tidak hanya “apakah itu” (informasi).
Competitive environment merupakan ruang lingkup sistem dinamis dimana bisnis itu bersaing. Karena adanya persaingan tersebut maka dari perusahaan tersebut harus memutar otak untuk dapat bisa bersaing dengan ide-ide baru ataupun dengan mempertahankan yang sudah ada guna untuk meningkatkan perusahaan.
 







Dilihat dari gambar diatas competitive environment dipengaruhi oleh faktor external ( globalisasi “pasar bebas”) , faktor internal (Pekerja), faktor teknologi IT , dan adanya prinsip knowledge management. Untuk faktor eksternal dengan adanya globalisasi atau pasar bebas dengan hal seperti itu adanya persaingan dari luar yang menjadikan semakin sulit dalam berbisnis. Untuk faktor internal dilihat dari kualitas tenaga kerja yang ada di perusahaan. Teknologi informasi yang mungkin penting untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Perkembangan teknologi informasi sangat perkembang pesat sehingga hal tersebut sangat baik digunakan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas dari perusahaan. Dari ketiga faktor berhubungan dengan knowledge management. Teori dari knowledge management dipercaya sebagai kunci sukses dari perusahaan.
            Berikut ini review mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi competitive environment berdasarkan jurnal  “Penerapan Knowledge Management dalam Industri Bioteknologi Pertanian” yang dikemukan oleh Dewi Suryani Oktavia B.
            Jurnal ini menjelaskan bahwa pengenalan knowledge manajemen dalam industri bioteknologi yang berdampak positif dalam membangun hubungan antara perusahaan dan petani. Tujuan dari melihat penerapan knowledge manajement dalam industri pengetahuan.  Dilihat dari faktor eksternal adanya tuntutan dari para konsumen dalam memenuhi kebutuhan pangan yang semakin lama semakin tinggi sehingga para petani haru segera cepat dalam memproduksi hasil pertanian. Faktor Ekternal lainnya yaitu keberadaan perusaahan-perusahaan yang membuat atau menciptakan bioteknologi bagi para petani sehingga bisa memproduksi hasil pertanian yang baik tanpa menggunakan banyak pupuk kimia. Faktor internal dapat dilihat dari kemauan akan petani dalam memperbaharui cara bertani mereka, sehingga perusahaan sendiri melakukan transfer pengetahuan kepada petani dan cara transfer pengetahuan tersebut akan dijadikan budaya antara perusahaan dengan petani sehingga pertanian di Indonesia semakin lebih baik. Dilihat dari teknologi informasi penggunaan pupuk kimia sudah dikurangin dengan adanya teknologi  biofarming yang berasal dari buah pisang.  Hal ini juga yang mampu menghemat penggunaan pupuk kimia pada saat harga pupuk terus meningkat dan subsidi oleh pemerintah dihapus akan sangat efektif.

Refrensi Jurnal - “Penerapan Knowledge Management dalam Industri Bioteknologi Pertanian” yang dikemukan oleh Dewi Suryani Oktavia B.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar